Selasa, 20 Mei 2014

Repost : 30 Hari Menulis Surat | Kepada Khalifa Rafa Azzahra : Balasan Sekedar Tinta Maya

: Khalifa Rafa Azzahra

Aku bukan ingin bertanya
Mengapa dirimu masih jua di sana
Mungkin menyelimut bersama sepi
Atau menari bersama mimpi
Yang entah…


Tentang kata,
Kurasa ia masih membersamai para pecintanya


Tentang rasa,
Kurasa ia masih ada di antara serak puing asa


Tentang rindu dan cinta,
Kurasa kita harus samasama kembali pada makna-Nya


Maka biarlah tinta semu
Dari penghujung penamu
Yang mungkin hampir patah menuliskan rindu
Menjadi saksi bisu
Setidaknya aku, masih bisa memeluk bayangmu


Jadi, apa yang sungguh kau resahkan, Sayang?

Bila itu sunyi,
aku sudah berkencan dengannya sekian lama Bila itu harap,
bukankah kita masih bisa menanti senja?
Melayangkan doadoa,
berharap terpaut di sayap malaikat


Maka aku bukan ingin bertanya
Mengapa dirimu masih jua di sana


Sebab tak perlu sebab
Tak perlu sembab
Karena kita masih bisa berbagi air mata cahaya


Bukan begitu, Sayang? 


: Rifzashani Azzahra


Bukankah memang sudah terkata, cinta


Meski hati dan bibir terucap lain
Tapi, mereka sejatinya bermuara pada kesetiaan
Meski dingin selalu meregang kesabaran


Tidakkah engkau tau,cinta
Tinta dan pena sepertinya bicara
Beralih menjadi mata dari setiap hasta rasa


Tidakkah engkau tau,cinta
Mungkin sepi dan sunyi yang kumiliki 
Hanya terucap dalam peti mati
Layaknya raga yang terbujur mati


Seperti itu mungkin setetes tintaku kini 
mulai pergi

Tak tau kapan bermula dan bermuara
tapi, sepertinya aku tau,cinta


Tak perlu aku memeluk ia terlalu lama
tintaku memang hanya milik-Nya

Seperti musim ini, 
dimana segala airmata adalah genangan yang berbicara

Setiap malam, 
Ketika tak ada lagi suara yang mengecap kelam


-R E P O S T  T i n t a -