Senin, 09 November 2015

Feeling #Part2

Pernahkah kamu merasa dipeluk oleh sebuah permasalahan yang sangat pelik dalam hidupmu? hingga kamu merasa sangat sulit untuk mengelak dari pelukan itu. Pelukan yang sangat tidak nyaman dan pelukan itu tidak akan membiarkanmu terlepas sebelum kamu berhasil meyakinkannya bahwa kamu bisa mengatasinya.

Itulah yang kurasakan sekarang. Feeling that everything's suck till I can solve all of my problems.

Salah satu permasalahan yang sangat dekat adalah masalah keluarga. Suami, anak, saudara, orang tua, orang-orang terdekat kita yang setiap saat menemani kita. Melewati hari.

Kini, aku merasa aku harus mulai memutar otak, memikirkan solusi yang tepat. memikirkan langkah selanjutnya yang harus aku lakukan. By the way, sekarang Adha, pangeran kecilku lagi sakit. Rewelnya bukan main. Terkadang pasti ada perasaan kesel, jengkel, marah, sebel ketika melihat anak yang rewelnya bukan main. Ada saja yang diminta. 3 hari ini aku belajar banyak hal. Belajar bahwa anak kecil sebenarnya tidak tau apa-apa ketika dia rewel. Dia hanya menyampaikan bahasa tubuh bahwasanya tubuhnya sedang tidak enak, tidak enak melakukan apa-apa, merasa ngga nafsu makan. Tapi seringkali kerewelannya mendapatkan balasan yang tidak menyenangkan dari orang tuanya.

Feeling so sad if you see that condition. Exactly..

Belum lagi persoalan kebersamaan. Bersyukur sekali sampai detik ini bisa bersama dengan keluarga kecilku. Mesti menumpang di tempat saudara, mesti terkadang merasa seperti benalu, mesti terkadang harus merasa dilema dan tidak bisa berbuat apa-apa, mesti terkadang ingin sekali hidup bebas dan mandiri dengan kaki sendiri. Setidaknya sampai saat ini aku bisa merasakan rasanya menunggu suami pulang dari kantor, dengan disambut pangeran kecilku yang setiap saat menanyakan keberadaan ayahnya.

Huft, tidak sanggup kupikirkan sebelumnya kalau suatu saat Allah akan mencabut kebersamaan itu. Seperti kabar akhir-akhir ini dari suami, katanya dia akan dimutasi ke Jombang (For your information, jombang is far enough from surabaya. it's about 2 hours to get there). Kabar ini membuatku tidak bisa tidur nyenyak, airmata yang tidak pernah ijin untuk keluar dan akhirnya ini semua berpengaruh pada kondisi psikis keluarga kami. Sungguh, betapa berharganya arti sebuah kebersamaan itu. Sangat mahal sekali sebuah kebersamaan.

Pernahkah kamu merasakan harus menjalani hari-hari seorang diri tanpa pasangan? Pernahkah kamu merasakan harus berperang dengan waktu, menunggu saat weekend tiba hanya untuk melihatnya kembali bersamamu?

Aaah, aku tidak pernah membayangkan saat itu. Aku tidak terbiasa tidur sendiri, aku tidak terbiasa membunuh sunyi sendiri, aku tidak terbiasa tidak menunggunya pulang.

Semoga kebersamaan ini masih tetap bisa kurasakan. selamanya.
Dan solusinya adalah, aku harus mencari sekali lagi jalan keluar untuk mengais rejeki, mencarikannya ladang amal di daerah ini supaya masih bisa tetap bersama. Dan aku tidak perlu memikirkan akibat terburuknya jika aku dan dia harus berjauhan.

Saat ini kandunganku sudah 8 bulan, sebulan lagi, adeknya Adha akan lahir. Dan jika kantor ayahnya dimutasi ke Jombang, itu berarti aku tidak bisa membawa semua anak-anakku bersamaku. Akan sangat repot nanti. Membayangkan hal ini saja aku tidak mampu. Aku tidak mampu untuk berjauhan dengan anakku sendiri. Aku sudah sangat terbiasa tidur memluk dia, mengecup keningnya sebelum tidur, mendengarkan suaranya. Ya Allah, berikan kami kesempatan sekali lagi untuk mengarungi kesulitan-kesulitan ini bersama, walau pasti akan timbul segudang masalah yang ada dalam rumah tangga, tapi aku rela. Hal ini jauh lebih baik daripada harus menukar itu semua dengan sebuah kebersamaan.

Feeling that today is so hard for me, but I have to through it.

Perasaan ini sungguh begitu galau. Banyak hal dalam pikiranku yang harus aku kendalikan.

Satu hal yang pasti, hikmah dari semua ini adalah, BERSYUKURLAH ATAS APAPUN YANG TERJADI SAAT INI, BERBUATLAH YANG TERBAIK UNTUK ORANG YANG KAMU CINTAI, dan JANGAN PERNAH MENUNGGU UNTUK BERBUAT KEBAIKAN.

Love my Fams...so much