Minggu, 30 Agustus 2015

Feeling #part1

Dalam hidup,  ada satu hal yang sangat sulit diatasi dan dihindari.  Hal yang membuat manusia terlihat paling lemah dari semua makhluk hidup yang lainnya.

Perasaan.

Seseorang bisa melalui semua ujian yang tertulis dalam pendidikan. Banyak sekali yang dapat menempuh pendidikannya sampai tingkat yang paling tinggi.  Akan tetapi,  jika dihadapkan pada ujian perasaan. Akan terlihat bahwa sangat sedikit yang bisa survive di dalamnya.

Ujian pernikahan misalnya,  tidak semua orang yang berpendidikan tinggi bisa sukses menjalani ujian perasaan dalam biduk rumah tangganya.

Ataupun ujian kehilangan orang yang dicinta.  Tidak semua orang bisa mengikhlaskan sepenuh hati ketika ditinggal orang yang dicintainya.  Entah itu suami,  ayah,  ibu,  anak,  saudara,  maupun teman.
Perasaan memang menjadi salah satu hal yang penting dalam hidup kita.  Ia menjadi generator dan motor yang menggerakkan alam bawah sadar. Tidak semua orang bisa mengendalikan perasaannya.  Banyak yang terbawa,  lalu hilang sampai hanyut.  Ada juga sebagian yang mengantarkan perasaannya pada posisi yang tepat sehingga tidak menjadikannya seseorang yang hilang semangat.

Kita boleh saja berhenti,  menangis saat kita dihadapkan pada ujian yang melayangkan perasaan.  Tapi,  jangan sampai hanyut dalam perasaan.  Kendalikan ia,  dan bergeraklah.  Tetap bersemangat meskipun perasaan sedang sekarat. 

Seperti saat ini, adakah mungkin seseorang yang pernah merasakan apa yang kurasa?

Ketika anak sakit. Rasanya sebagian dari jiwa hilang entah kemana.  Fokus bekerjapun melayang nun jauh di hati sang anak.  Buah cinta yang dulu pernah 9 bulan lebih berdiam di tempat ternyaman.

Rahim ibu.

Rabu, 26 Agustus 2015

PENGAKUAN #PART14

Kamu tau rasanya menjadi benalu?  Atau ikan ramora?  Atau seekor kutu kucing?

Rasanya menyiksa.

Harus hidup dengan menumpang di kehidupan orang lain

Ingin suatu saat dapat hidup sendiri.  Di atas kaki sendiri.  Tanpa intervensi dari pihak manapun.

Apa artinya pulang tapi tak sepenuhnya pulang?
Pulang untuk menambah lagi kekosongan.  Menambah lagi beban pikiran.

Harus menjadi apa aku agar kamu tak sekalipun membandingkan aku dengan inangku?
Aku benalu yang mungkin tak tahu malu.  Tapi setidaknya aku masih punya perasaan dan harga diri.

By the way,  seumur hidup aku tak suka dibanding2kan. Dan perbandingan malam ini cukup meyakinkanku bahwa kamu belum menerima sepenuhnya diriku

Selasa, 25 Agustus 2015

PENGAKUAN #PART13

Menjadi seseorang yang selalu merasa itu tidak selamanya menarik.  Menjadi seseorang yang selalu berkatapun tidak bisa dikatakan baik.

Dalam hidup,  ada satu fase yang ta bisa sedikitpun kita acuhkan begitu saja.  Fase pergantian peran dan tambahan tanggung jawab.  Hingga pada akhirnya, kita belajar banyak. 

Apa yang pantas dikatakan.
Apa yang wajib dilihat.
Apa yang layak didengarkan.
Apa yang seharusnya dimengerti.
Apa yang sebaiknya diprioritaskan.

Saat ini,  Saat tubuhku tidak hanya miliku sendiri.  Aku belajar banyak.  Tentang bagaimana mendahulukan cinta,  tentang bagaimana menyikapi diri.

Hingga suatu hari nanti,  saat Sang Pemilik Hati mulai menghendaki sebagian jiwa ini tumbuh dan berkembang. Aku akan belajar tentang bagaimana kelemahan menjadi salah satu kekuatan.

Dan sungguh,  ketika seorang ibu mengandung. Ia dalam keadaan yang lemah yang semakin bertambah.  Ada kehidupan yang harus ia antarkan,  ada cinta yang harus ia bawa.

Dan kini aku,  merasakan gerakan mungilmu di rahimku.  Membuatku merasa jatuh cinta.  Untuk yang kedua kalinya.

Aku akan membawamu pada dunia, Anakku.  Dunia yang akan menjadikanmu seseorang yang berarti.

Aku akan mengenalkanmu pada islam,  anakku.  Islam yang menaungimu dalam cahaya iman.

Selasa, 18 Agustus 2015

PENGAKUAN #PART12

Jujur saja ya, saya memang tergolong orang yang keras kepala. Dan ketika sedang dirundung permasalahan entah masalah apa itu, pasti saya akan cenderung untuk menutup rapat-rapat masalah itu. Mungkin cuma satu dua orang yang tau masalah apa yang sedang saya alami. Tapi untuk mengatasinya saya pasti akan butuh saran dari orang atau teman atau sahabat yang lebih berpengalaman. Biasanya sih kalau lagi anget-angetnya itu masalah, emosi saya pasti sedang naik. Tapi lambat laun pasti akan mereda.

Seperti permasalahan kemarin, masalah kondisi saya yang sedang hamil. Dan sepertinya saya merasa tidak terima dengan aturan yang diberikan ke saya. Tapi lambat laun saya mengerti. Setiap institusi punya aturan masing-masing. Dan sebagai pegawai baru, alangkah bijaknya jika saya juga mematuhi aturan tersebut (walaupun dengan berat hati :) )

Kata umi saya sih, akan ada hikmah di balik ini semua. Pasti ada positif dan negatifnya, tapi yakin saja Allah punya rencana yang manis di balik semua ini. Kemarin baru saja saya membaca sebuah artikel. Isinya kurang lebih adalah ayat-ayat cintaNya yang mengingatkan kita ketika sedang dirundung permasalahan. Baca saja di sini.


Karena itulah saya jadi lebih legawa (kata orang jawa) dalam menghadapi situasi ini. Toh saya hanya perlu bersabar sampai nanti saya melahirkan. hhmmm....La takhof wala tahzan innallaha ma'ana.

Jumat, 14 Agustus 2015

PENGAKUAN #PART11

Nak,  kelak kau akan tau.  Bahwa ketika bunda mengandungmu bunda telah mengajarimu satu hal yang sangat berharga.

Perjuangan.

Ketika kamu benar,  kamu harus bisa memperjuangkan kebenaranmu.  Meskipun untuk mengatakannya tidaklah mudah.  Ada harga yang harus kita korbankan untuk memperjuangkannya.

Hidup itu memang pilihan anakku.  Dan ketika kamu sudah memilih,  perjuangkanlah pilihanmu itu.  Tidak sedikit memang kesulitan yang akan kau hadapi dalam memperjuangkan pilihanmu.  Bahkan bisa saja pilihanmu sendirilah yang perlahan ingin melepaskan ikatannya denganmu.


Jangan menyerah.  Tetaplah berjuang.  Buktikan pada dunia bahwa kau memang pantas untuk pilihanmu.

PENGAKUAN #PART10

Ketika hati bagaikan mendung Kuakui sepenuhnya bahwasanya bercengkrama denganmu,  membuatku sedikit ringan, Bi

Dan sesak yang semakin terik di dadaku ini perlahan mulai temaram
Sedikit berisik memang ketidakterimaan ini,  tapi setidaknya bisa mencairkan gunung es yang menghitam



Aku tau,  hidup ini adalah sebuah pilihan
Pilihan pilihan ketidakpastian
Tapi Allah memberikan orang2 pilihan pula
Untuk mendewasakan kita



Selasa, 11 Agustus 2015

#bealecturer Hari Kedelapan

"Cinta itu melepas setiap pagi dengan kecupan lembut. Seperti menikmati hangatnya kopi di tengah rintik hujan dan kabut"
Cinta itu mengikhlaskan sebagian waktumu untuk sebuah perjuangan. Pada bangku-bangku kuliah, penuh dg sekelompok manusia setengah dewasa yg mengais ilmu.
Ah, sama seperti dulu saat saya masih tertatih mengeja aksara. Lalu tangan-tangan penuh kasih mulai mengajari membaca. Saat itu saya tahu betapa mulianya profesi sebagai guru. Lantas saya pun mulai menulis cita.
Suatu saat nanti, saya adalah tangan yg penuh kasih itu. Saya adalah energi yang memberikan cahaya.
Ah, dan kini sepotong episode itu telah terbukti. Kini tinggal langkah-langkah kaki yg mulai membuktikan diri. Sejauh mana saya dapat mengabdi.

"Seperti kurva, asa naik turun tanpa sisa. Meraih ekuilibrium cita-cita dlm grafik penuh angka" Iqra'!

Senin, 03 Agustus 2015

#bealecturer Hari Pertama

Hai semuanya...

Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Yang telah mengabulkan setiap mimpi-mimpi kecilku. 

Akhirnya salah satu mimpiku bisa kucoret dari daftar list karena sudah terpenuhi. Salah satunya adalah resign dari kantor lama. Mendadak sih memang, tapi mau bagaimana lagi. Keterima di 2 PTS sekaligus dan harus memilih salah satu sebagai pelabuhan selanjutnya. 

Antara Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan STIE Perbanas Surabaya. 

Dari 2 universitas itu, sebenarnya Perbanaslah yang paling lama proses rekrutmennya. dari Maret sampai sekarang baru masuk Agustus awal. waaow banget kan?

Kalau UNIPA, cepet banget, dari juli awal juli akhir udah disuruh masuk. Unipa itu karyawan2nya kayaknya enak sih, jaraknya juga deket banget dari rumah. tapi sayang, ngga aku ambil karena kualitas dan output yang berbeda daripada perbanas. 

Tapinya sekarang, hari pertama, sudah keliling sih, kenalan sama karyawan yang laen. But there is no job. i don't have any activity...oh my...

dan yang bikin aku kecewa itu ruanganku belum fix..huhuhuhu...ember mana ember
aku disuruh ke lantai 3. satu ruangan besar itu buatku seorang. sepi dan menyeramkan. mana mau aku!

akhirnya aku di perpus. seperti biasa, semedi, menyendiri dengan kata-kata seperti ini. 

Yah, ujian menjadi dosen salah satunya adalah diharuskan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan lingkungan yang sama sekali berbeda denganmu. Ngga bisa talking2 sama yang lain dunk wong aku aja sendirian....

ada kabar lagi yang mungkin aku harus bersiap-siap nantinya. ternyata cuti itu setelah 1 tahun bekerja..dan nanti cuti hamilku gimana? ah..ya sudahlah..yang penting aku harus tetap survive dan move on..semangaaaaaaatttt