Jumat, 30 Desember 2011

Renungan di Penghujung Tahun 2011

Di antara kesunyian malam. Di antara gelap dan kelam. Aku tenggelam dalam petikan keyboard dan suara malam. mencoba untuk tetap tenang, menggali setiap kenangan dan memori untuk bisa kutuliskan. Tak semuanya memang yang bisa kutulis, tapi satu memori saja sudah cukup untuk mengambil sebuah pelajaran. 

Aku ingin bicara tentang 'rencana'. rencana yang biasanya kita lakukan sebelum kita melakukan sesuatu. ya, rencana-lah yang membuat kita berani untuk mencoba lalu menerka, apakah rencana tersebut berhasil terlaksana atau belum. Di antara sekian rencana di tahun 2011, tak bisa kupungkiri masih banyak rencana yang terlewatkan. bukan karena aku tak berusaha untuk meraihnya, menurutku, aku sudah cukup berusaha untukmeraihnya. Tapi, Allah memiliki waktu yang tepat untuk mewujudkannya. 

Di antara lelapnya mata yang terpejam, masih ada sepasang mata yang sudi untuk menuliskan abjad demi abjad kata. sekedar membuat kalimat. kadang kalimat itu merupakan kalimat yang kita usahakan 'cukup baik' untuk dilakukan. tapi, terkadang kita berada di luar kendali..kalimat yang muncul dari lisan kita ternyata bukan kalimat yang 'tepat' untuk diucapkan. bukankah hidup memang seperti itu? selalu berada di antara dua sisi yang berlawanan. apakah hal ini sama dengan jodoh ya? jodoh itu melengkapi. berlawanan, tapi saling ada ketertarikan. saling mengisi. seperti dua buah kutub magnet. selatan dan utara. serasi bukan? 

Di antara segala hal yang berwarna putih. di antara tangis dan harap saudara, kerabat, teman dekat. Di antara ribuan doa yang berloncatan. masih ada sepuluh jari yang begitu cepatnya mengingat satu saja memori di tahun ini. 

Tentang nikmat sehat. ya, Ada dua nikmat yang banyak dilupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan kesempatan (HR Al Bukhari). kedua nikmat itu adalah pasangan kenikmatan di dunia yang sangatlah berharga. bayangkan saja, jika kita sakit, berjalan dan melangkahpun kita tidak bisa. "Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan yang kamu peroleh pada hari itu"(QS.At-takatsur:8). Itulah sifat manusia, yang kadang terlupa, tentang hari-hari yang dilewatinya. tentang segala yang didapatkannya. tentang segala yang dititipkan. 

Kita sering menginginkan kesenangan dan jauh dari kesusahan. Tetapi, Allah lebih mengetahui, kesusahan itu ternyata mengajarkan kita arti kehidupan. sama saja halnya, ketika kita sakit. kita tidak akan dapat sepenuhnya menyadari nikmat sehat, jika kita belum merasakan bagaimana rasanya sakit. 

Saat ini, detik ini, menit ini, jam ini, di antara suara kipas angin di atasku. Di antara ada dan tiada. Di antara kegerahan dan kedinginan, Pikiranku benar-benar terbang. Menemani seorang sahabat yang sedang terbaring di rumah sakit. Merasakan kesedihan bersama teman-temanku. sungguh inilah ukhuwah yang sebenarnya. dimana kita bisa merasakan dan peduli akan apa yang dialami oleh seseorang. Bukankah teman sejawat itu adalah keluarga
terdekat kita di perantauan?

Abiku pernah mengatakan bahwa "kebaikan dapat mencegah datangnya keburukan, kerusakan, dan kehancuran. pelaku kebaikan di dunia, mereka itu para penyandang kebaikan di akhirat" (al-hakim). sungguh itulah nikmat selanjutnya jika kita berada dalam kondisi sehat. kita dapat dengan mudahnya melakukan segala hal yang baik. 

kembali ke topik kita tentang nikmat sehat. berbicara tentang hal tersebut ada seseorang juga yang pernah mengatakan padaku bahwa ujian itu adalah sebuah jawaban atas rentetan pertanyaan kita dan akibat dari ribuan sebab yang kita lakukan. bukankah hidup memang seperti itu. ada sebab dan ada akibat?

Itulah perlunya mengevaluasi diri, atas segala tindakan yang telah kita lakukan. ada kalanya kita secara tidak sengaja mendzolimi diri, berbuat sesuka hati, memaksakan kehendak, memforsir pekerjaan, tidak mencukupi hak-hak tubuh kita. sungguh, malam ini aku benar-benar diingatkan olehNya. pentingnya kita menjaga kesehatan. 

"Kenyamanan jasad adalah dengan sedikit makan. Kenyamanan jiwa adalah dengan sedikit dosa, kenyamanan hati adalah dengan sedikit keinginan, dan kenyamanan lisan adalah dengan sedikit berbicara." kenyamanan. satu kata yang sangat berarti dalam setiap ruas kehidupan kita. akan sangat sulit jika kita menjalani sesuatu dalam kondisi yang tidak nyaman bukan? itulah mengapa dalam islam rasulullah sering sekali mengajarkan kita tentang "tidak berlebih-lebihan", ya, tidak berlebih-lebihan dalam menjalani sesuatu." qanaah. Rasulullah memang merupakan uswatun hasanah, suri tauladan yang baik yang mengajarkan kita begitu banyak poin-poin penting dalam kehidupan. 

tidak berlebih-lebihan dalam makan, dalam berbuat, dalam berharap, dalam berbicara. innal mubaddziriina kaanuu ikhwanaas syayaathiin "sesungguhnya mubadzir itu adalah teman syaithan". manusia yang berlebihan dalam berbicara, biasanya tidak dapat menggunakan lisannya. dan sesuai dengan fitrah manusia, ia pasti akan sering mengeluh. yakin saja, karena innal insana khuliqa haluu'aa, manusia itu memang sangat dekat pada keluhan. tapi manusia yang bijaksana adalah manusia yang dapat mengendalikan dirinya. 

Di antara rintihan kesakitan, ternyata ada satu pelajaran yang bisa kita petik disini. toh, seseorang sakit pasti juga ada penyebab yang mengikutinya. dan kata "mungkin" sepertinya cukup layak untuk mengikuti suatu hipotesis dalam tulisan ini. 

seseorang sakit..
mungkin saja, karena ia tidak menjaga pola makan
mungkin saja, ia sering mendzolimi tubuh
mungkin saja, ia tidak memenuhi hak tubuh untuk beristirahat
mungkin saja, ia terlampau tidak peduli akan kesehatan diri

ya, selalu ada jawaban bukan atas sejuta pertanyaan. dan inilah saatnya kita untuk mengevaluasi diri. sejenak mari kita sama-sama mengevaluasi hari-hari kita di masa lalu. tepatnya tanggaltanggal yang memang tinggal dan kini kerapkali menjadi memori tersendiri bagi kita. 

"Duhai Rabbku, Tuhan semesta alam, yang menggenggam setiap takdir, izinkan kami untuk berhenti sejenak. mencoba menata langkah kami yang terserak. sungguh, telah jauh kami tersingkir dari arah jalanMu yang penuh dzikir. sungguh, begitu lama kami tidak menyadari bahwa keimanan kami telah terkikis oleh begitu banyak kemaksiatan yang kami lakukan setiap hari

Ya Rabbku, rabbul izzati, janganlah engkau jadikan hati kam menyeleweng dari kebenaran setelah engkau tunjuki kami. Berikanlah kami rahmat dari sisiMu,berupa kesesuaian dan kemantapan hati.Sesungguhnya hanya Engkaulah pemberi dan penolak

Ya Rabbku, berikanlah nikmat sehat dan kesempatan itu, agar kami dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi hambaMu yang lain. lindungilah kami dari segala hal yang mudharat dan merugikan orang lain, serta jauhkanlah kami dari segala godaan syaithan yang terkutuk. 

Ya Allah, Ya Illahi, untuk orang-orang yang kami kasihi, berikanlah kesehatan dan keselamatan dunia akhirat, jagalah mereka dengan sebaik-baik penjagaan dariMu, mudahkanlah segala urusan mereka di dunia, dan lancarkanlah rizikiNya. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha pemberi Riziki. Hindarkan kami dari segala sifat putus asa, dan teguhkanlah hati kami, seperti teguhnya jiwa orang-orang yang beriman kepadaMu. Izinkan kami untuk terus belajar, untuk menjadi yang lebih baik dari hari kemarin. Dan di penghujung tahun ini, kami mohon, berkahilah kami ya Allah, kuatkanlah langkah kami, dan tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan yang Engkau Ridhai.

Rabbanaa Aatinaa Fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhirati hasanah Waqinaa 'Adzaabannaaar"



Di antara sepasang mata yang berkaca-kaca, di antara ribuan jemari yang terangkat, mengantarkan segala doa untuk orang-orang terkasih, memperhatikan dalam lirih, dalam sujud panjang, dalam cinta suci yang terbingkai diam, bingkai keimanan. 

kabulkanlah ya Rabb, berkahilah kami..


_Khalifa Rafa Azzahra_

"Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Dia kan mengenalmu di waktu sempit. Ketahuilah apa yang luput darimu tidak akan mengenaimu dan apa yang mengenaimu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan ada bersama kesabaran, bersama kesusahan ada jalan keluar, dan bersama kesulitan ada kemudahan" (Hadits Arba'in Nawawiyah No.19)
*22.32, 29122011
RS Dr Oen Ruang Cempaka L-3
ketika hujan tidak hanya membasahi tanah, tapi juga hati. ketika genangan air mata membuat tulisan berbicara

"Doa adalah jarak terdekat di antara dua manusia."

Selasa, 27 Desember 2011

Catatan Tinta Sahabat "Ketika Debar menjadi Getar"

Bismillah... 

semoga Allah memberikan kekuatan kepadaku, kepadamu, kepadanya, dan kepada kita semua

Teruntuk Kekasih, (yang masih menyempatkan sepasang matanya, sekedar membaca sebuah coretan di dunia maya)

entah, sudah keberapa kalinya mataku beradu pandang denganmu. sekalipun hati menghindari, entah kenapa langkah ini selalu menuju padamu. masih kuingat, sampai pada detik ketiga kita terdiam. sama-sama tak bisa berpikir, bagaimana bisa Allah menjadikan setiap langkahku bermuara padamu. 

Untukmu, jiwa yang indah ada di hatiku
entah pada halaman keberapa aku menuliskan namamu. halaman yang selalu kubaca setiap hari beserta ayat-ayat cinta dariNya. ya, aku selalu membacamu setiap kali aku berbincang denganNya. apakah karena namamu begitu indah,sehingga dalam surahNya aku selalu menyebutkan namamu? ataukah karena Dia menunjukkan engkaulah jiwa yang terindah yang dipilihNya untukku?

entah, pada hitungan keberapa aku menengadahkan tangan, berusaha untuk menjagamu melalui doa-doa yang kusampaikan padaNya. karena aku tau, kau begitu indah untuk aku sentuh. kau menyatu dalam alamku, tapi aku sama sekali tak berani untuk menyapamu. begitu indahnya Dia mempertemukan kau dan aku, masih tak bisa kupikirkan bagaimana Dia mempertemukanku denganMu disaat aku sama sekali tidak ingin bertemu denganmu.

pertemuan pada selintas jejak, hanya sekejap mungkin. tapi entahlah, kenapa begitu lekatnya engkau di hatiku. aku tak bisa mengingkari, sulit sekali hati ini mencoba untuk terlupa. apakah salah jika aku mencoba untuk melupakan, aku tak ingin bermain dengan hati dan perasaan, karena aku lelaki. dan lelaki sejati tak akan pernah membohongi diri sendiri.

aku tak ingin sekalipun menyakiti, yang ada dalam pikirku adalah aku ingin tetap berada pada lembar dan halaman yang sama denganmu. meskipun kau dan aku, memang sangat berbeda. bukankah kita memang diciptakan dengan perbedaan-perbedaan? bagaimana jadinya jika kita bersama?

untukmu kekasih,
entah pada bait keberapa kunamai rasa yang hadir darimu, melalui sebuah puisi maupun sajak. kutulis semua yang kurasakan pada tulisan-tulisan. sungguh, aku tersiksa, dan aku ingin mengurangi semua ini dengan meluapkannya pada sebuah sketsa. ada yang bilang, kadang sahabat sejati itu adalah tulisan kita sendiri. sahabat sejati adalah semangat yanga da pada diri kita sendiri. karena ia adalah sisi positif kita. 

jujur, aku ingin hilang saat itu juga. berpikir tentangmu adalah sesuatu yang tak ingin aku lakukan tapi entah kenapa dirimu selalu saja terngiang?

diam kadang kala menjadi langkah yang tepat ketika segala katakata tak berdaya kuucapkan untukmu. entah kenapa kau berikan begitu banyak debar yang kini berubah menjadi getar rindu. ada yang perlahan mulai mekar di hatiku, dan sungguh,,Allah...berikan aku kekuatan untuk memahami makna dari semua ini

aku merasa detik berubah menjadi sangat panjang dan lama. serupa lorong kosong tanpa cahaya. kulalui semua tanpamu, dengan begitu banyak kegiatan. pikirku, mungkin dengan banyaknya kegiatan, aku dapat mengurangi perhatianku untukmu. tapi, sungguh, di sela-sela aku berjalan, ketika berhentipun Dia mempertemukanku denganmu. 

Duhai Rabbku, penggenggam setiap jiwa. sebenarnya apa maksud dari semua ini?

teruntuk kekasih, 
entah harus bagaimana aku mengungkapkan semua, sedang lisanku sungguh tak berdaya. ada kata yang tertahan, tak sempat aku mengucapkan. 

inginku memahami semua ini, mulai menjaga hati. dan kini Dia mulai menumbuhkan rasa untuk mendamba. ya, aku mendamba dirimu. menjadi bagian dari hidupku, selamanya. 

aku tergugu dalam sujud panjangku di sepertiga malamku. berharap, suatu saat nanti Dia kan berikan jalan untuk sedikitnya bertemu denganmu, mengucapkan kata barang sejenak, lalu mulai menyampaikan niatku untuk menjadikannya halal bagiku.

dan kini, di saat Dia mempertemukanku denganmu dalam mimpi. inginku menjadikanmu sebagai anganku. harapku menjadikanmu sebagai tulang rusukku. 

sungguh, kekasih, ingin kujadikan dirimu halal untukku, melalui sebuah coretan ini, kusampaikan debar-debar hati yang kini selalu menjadi getar rindu di setiap hariku. 

aku merindumu, dan ingin mencintaimu selalu, karenaNya..ya, karena Dia memberikan cintaNya yang tertuju untukmu.



_Khalifa Rafa Azzahra_
NB: sebuah coretan cerita sahabat


...ketahuilah bahwa rindu itu seirama dengan kalbu. ia akan membersamai pecinta sejati, dimana dzikir dijadikannya sebagai arah alir dimana disanalah kan tercipta muara yang sama, muara dimana kita samasama mendamba nama yang sama...

Senin, 26 Desember 2011

Episode Geje "gakjelas bagian kedua"

nggak tau kenapa yah, sekarang ini kok aku jadi nggak jelas gitu deh. pertama rada aneh gitu, kedua, masa' sih udah gede nggak bisa cari jalan yang bener pas naek motor.

gini ni ceritanya...



bermula dari perut yang kosong, dompet yang tipis, akhirnya aku dan mbak lika (haduh kenapa dengan mbak lika lagi ya...hhmmm...seandainya aku punya suami pasti sama suamiku.hwkwkkakkk..:P) pergi ke rumah budheku yang di kacangan. mau tau tujuannya untuk apa..

dengan berat hati kukatakan kita mau 'ngrampok beras, pete, rambutan, sama mangga'

*glodagh*

haduh, ada yang jatoh kayaknya...

yah, begitulah..karena memang (ehm...sulit skali kukatakan) saya anak kosan. yang memang ngirit dan berhemat untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya selain karena memang udah lamaaaaaaaaaaaaa banget ngga ke kacangan buat silaturahim_akhirnya kesana juga (hoho, walaupun niatnya buat ngrampok beras..hahay)

akhirnya dapat jugaaaaa....yeeeeyyy...siiippp :)

ternyata oh ternyata, rambutannya budheku itu masih ijo-ijo, yah, boleh dibilang belum layak untuk dimakan lah. padahal kita lagi pengen banget rambutan. otak berpikir setelah itu, eiiitz..kayaknya saya punya temen yang punya kebun rambutan (iihhhiiiiy). dengan segenap tenaga dan penuh keikhlasan akhirnya ku SMS-lah orang itu. dan dengan terus terang meminta izin untuk dibolehkan merampok rambutannya. 


jengjeng...akhirnya selepas dari budhe motor kulajukan kenceeeenng...ternyata ujaaaaaaaaaaannn...dereeeeeeeeeessss banget..(yah, cobaan yang pertama datang)

tapi, belum itu juga, ternyata kita juga nyasar ke klego, *gini nih nasib amatiran*




tapi, masih sempet-sempetnya pose pas ujan-ujanan, nyasar pula di kampung rambutan (haha..ngusulin nama buat kampung ini, soalnya banyaaaaaaaaakkk,,banget rambutannyaaaa)

akhirnya sampailah pula di tempat tujuan. tapi eits...yang mau dirampok ternyata ngebatalin. dan bilang kalau jangan sekarang mintanya.

*diemseketika*

*pengenambilgergajijadinya*

ooooooooooohh NOOOO...udah hujan, becek, nggak ada ojek, nyampe di tempatnya malah disuruh pergi

*berasa pengen terbang*

begitulah akhirnya, berbekal nekat, kita akhirnya pergi juga dari tempat situ dengan hati yang retak-retak, kayak jalan yang kita lewati...

taunyaaaaaaaa.....ternyata kita ngga nyampe-nyampe. malah balik lagi ke klego, tempat kita nyasar yang pertama (haduh haduh jadi takut kalau yang ini...)


perut udah krucuk krucuk...ujan gede banget...nyasar pula...benar benarrrrrrrrrr.....Tepar ...

Jumat, 16 Desember 2011

Dengarkan Ceritaku

Angin...coba dengar ceritaku. aku takut. aku takut sekali...

ketakutan ini mengunci bibirku rapat-rapat. aku tak bisa sekalipun menyelinap. aku takut. sekali lagi, aku takut. takut tentang segala sesuatu yang akan terjadi nanti...

aku takut. dan aku tak bisa sekalipun mengucap sesuatu.


Kekasih, setelah diam mengunci bibir kau dan aku rapatrapat. Lihatlah bahwasanya akan ada senyum dan canda yang senantiasa melekat, seiring dengan hati kau dan aku yang berjalan mendekat.
Kuberikan tinta, tulislah sebuah titik di atas lembaran putih cinta. Dan akan kutuliskan kata, yang menyebutkan lirih nama kita di dalamnya.

Minggu, 11 Desember 2011

Pelangi itu cantik

mau tidak engkau jadi pelangi?
gampang lho. tinggal mempunyai banyak warna yang dapat mempercantik langit. tapi kecantikannya tidak membuat langit kotor, apalagi tercemar. langit malah semakin cantik dengan adanya pelangi.

sama saja dengan wanita. wanita itu cantik. suaranya saja yang terdengar membuat sebagian orang senang. apalagi jika melihat paras cantiknya.

tapi dikatakan seperti apapun, wanita tetap terindah. dan wanita yang indah adalah yang bisa menjaga kehormatannya.


cukup itu yah....

Kamis, 01 Desember 2011

Episode Geje "gakjelas bagian pertama"

okeh baju udah rapi. rok merah, baju merah bunga-bunga, sama jilbab panjang merah. tak lupa juga kukenakan ransel hitam bodypack yang setia menemaniku kemanapun aku pergi.

dari pagi sampe siang, kerjaan di ruangan ber-AC (asyik dah...untungnya pas ituh lagi di kantor). eh betewe mbak lika, partnerku katering tuh nge-SMS katanya kita musti belanja duluh gituh. waow...alhasil kita muter-muter dengan pakaian yang (menurutkuh sih) sungguh rapih sekali. yak benar...kita keliling di pasar tradisional

*pengen ambil wajan buat nutupin muka sebenarnya*

tapi telat...ternyata mukaku udah kayak penggorengan. kucel banget, karena terpanggang matahari yang bersinar dengan hebatnya di atas kepala.


"bu, beli ikan tongkolnya ya.."kataku
"mau penelitian ya mbak?" tanya penjualnya (idih, ni penjual ngapain juga nanya-nanya pikirku)
"hehe..."(nyengir aja kayaknya cukup buat jawaban kali ya...)

*haduh haduh..ini gara-gara aku pake ransel ke pasar tradisional*

mana becek gak ada ojek. belum lagi amisnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh .... *ambil ember dulu ah* (mau muntah gara-gara amisnyah itu)

tapi yaaah..gara-gara udah terbiasa masuk keluar pasar (bukan jadi tukang tagih lho yaaa, tapi jadi pembeli..huehueheh) semua itu tetap dijalani. enak juga ternyata. jadi tambah pengalaman. dan yang pasti nggak mau lagih deh ke pasar pake baju yang rapi.


udah gitu yah, bawaannya buanyak buanget...hhmmm...cukup buat kulakan nih kayaknya...(nyengir hebat)