Jumat, 16 Desember 2011

Dengarkan Ceritaku

Angin...coba dengar ceritaku. aku takut. aku takut sekali...

ketakutan ini mengunci bibirku rapat-rapat. aku tak bisa sekalipun menyelinap. aku takut. sekali lagi, aku takut. takut tentang segala sesuatu yang akan terjadi nanti...

aku takut. dan aku tak bisa sekalipun mengucap sesuatu.


Kekasih, setelah diam mengunci bibir kau dan aku rapatrapat. Lihatlah bahwasanya akan ada senyum dan canda yang senantiasa melekat, seiring dengan hati kau dan aku yang berjalan mendekat.
Kuberikan tinta, tulislah sebuah titik di atas lembaran putih cinta. Dan akan kutuliskan kata, yang menyebutkan lirih nama kita di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar