Minggu, 05 Juni 2011

Catatan Tinta Sahabat (Ketika Potongan Namamu Menjadi Luka Di Hatiku)


Hai perkenalkan namaku Diary. Tepatnya aku adalah sebuah buku harian dari sahabat baikku. Tak perlulah kau tau siapa namanya. Cukup saja mendengarkan kisahku. Tapi cukup kau tau saja bahwa yang menulis di tubuhku adalah seorang perempuan. Dia gadis yang cantik. Periang tentu saja. Dan juga, ia sedikit pendiam. Tapi dia tidak pernah mendiamkanku, hehe. Sepulang dari kegiatannya, ia pasti selalu menyapaku. Menuliskan segala ceritanya di saat dia bersama dengan teman-temannya.
Semuanya bermula dari cinta, dan berakhir dengan duka. Kau tau mengapa? Hhmm…untuk lebih jelasnya kutuliskan saja cerita-ceritanya yaa….

Agustus 2002
Ry, hari ini aku masuk SMA. Seminggu ini aku mengikuti MOS nih. Hhmm…kau tau tidak ry, ada kakak kelas yang aneh sama aku. Nggak tau kenapa ya, dia selalu curi-curi pandang sama aku. Males banget deh, ry. Mana semuanya nge-ceng-cengin aku lagi sama dia. Nggak suka aku.
November 2002
Hey, Ry, ternyata dia nggak pernah menyerah mencari perhatianku lho. Masa dia tadi ngucapin met malem terus SMS aku gitu ry. Padahal aku nggak tau nomor dia. Kok dia bisa tau no-ku sih???
Januari 2003
Aku kok lama-lama jadi sebel sama dia sih Ry. Nggak habis-habisnya dia ngasih aku hadiah. Bulan kemarin cokelat, trus baru aja tadi boneka. Huffh…kurang kerjaan saja…tapi aku terima juga sih. Buat adikku..hehee

Juni 2003
Eh, Ry…kok dia tumben banget nggak ada di depan gerbang sekolah, padahal biasanya dia selalu nungguin aku disana. Hahaa…Cuma ngliat keluar aku doing kata teman-temannya. Tadi aku sempet nanya sama temennya sih Ry, katanya dia sakit. Demam gitu habis pulang pramuka. Hhmm…yaa..cepet sembuh sajalah…

September 2003
Kok lama-lama aku jadi nggak enak sih…dia baik banget Ry ternyata. Masa sih aku tega-teganya nyuekin dia. Aku harus gimana ya Ry??

Januari 2004
Ryyyyyyyyyy…..sangat menegangkan!!!tadi dia nembak aku ry…benarbenar cowok aneh…nggak menyerah banget yaa…tapi aku nggak tau apa yang aku rasain Ry. Aku Cuma pengen konsen sekolah saja.

Agustus 2004
Waaah…Ry, udah semakin mau lulus sekolah yaa…sepertinya kok aku mulai suka dia ya Ry. Aku jadi perhatian gitu sama dia. Yaah…diam diam tapi Ry. Mana berani aku terang-terangan nunjukin perhatianku sama dia??
Juni 2005
Aku nerima dia Ry…semoga dia ada di hatiku selamanya ya…aku sayang dia. Perjuangan dan pengorbanannya ngedapetin aku itu membuatku luluh…

Agustus 2005
Kuliaaaaaaaaaaahhhh…wah jauhan sama dia ya Ry. Tapi dia sering banget SMS aku TELP aku. Terus katanya dia cinta mati sama aku lagi…hhmmm

Agustus 2006
Tadi aku putus sama dia Ry. Dia nyebelin banget. Di kerjaannya dia disukain sama cewek. Aku kan cemburu banget. Panaaaaaaaaaaaaaaaasss banget rasanya hatiku. Pengen banget aku marahin dia. Jaga hati dunk mas…hikhiks. Dia tega banget sih, setiap kali telpon bicarain dia Ry…kan aku nggak sukaaa…berarti si cewek itu kan memang menjadi bahan pembicaraannya. Sudah ada di pikirannya. Aku sebeeeeeeeeellll…dia tega banget sih. Dia sebenarnya cinta sama aku nggak sih Ry??? Yaudah aku biarin aja dia. Aku diaammm…biarin putus aja..

September 2006
Aku baikan lagi Ry, heheee….dia minta maaf soal yang kemarin. Dia nggak akan kayak gitu lagi. Bicarain cewek itu lagi. Dia Cuma sayang sama aku katanya..hehee….dia gombal banget ya Ry. Tapi aku suka…gimana yaaa???

Januari 2009
Aku yakin sama dia Ry. Semoga dia jadi suamiku nantinya ya…aku Cuma pacaran sama dia. Dia benar-benar cinta pertama aku. Dan kuharap dia juga cinta terakhirku.

November 2010
Hubunganku sama dia udah di orang tua Ry. Dia mau nglamar aku katanya. Dia juga udah keterima PNS. Alhamdulillah, semoga dimudahkan ya mas…

Januari 2011
Ry, kok semakin aneh ya, tingkah laku dia. Jadi jarang SMS. Jarang telp. Jarang nyapa kalau malam. Aku sedih Ry. Ada yang hilang dari dalam hatiku. Rasanya pengen teriaaaaaaaakk..nyebelin. dia benar-benar nggak tau apa yang kurasain saat ini. Aku kangeeeeeeeeennn

Mei 2011
Ry, nggak tau apa yang harus aku tulis. Semuanya berakhir…hampir  enam tahun aku mengenalnya dan sekarang aku benar-benar tidak bisa mengenal dia. Dia benar-benar lain sekarang Ry. Aku nggak kuaaaaaatttt…dia mutusin aku tanpa alasan yang jelaaaaaaass……kau tau apa yang kurasain Ry??sedih bangeeeeeettt…rasanya kiamat sudah hatiku. Nggak terima retak retak tapi sudah hancuuuurr…Ry…tau nggak berat badanku berapa? 35!!padahal biasanya 43!!!!aku nggak bisa makan!!!!aku nggak kuat Ya ALLAH…

Itu tulisan terakhir dari sahabatku. Jejak terakhir di bukuku. Tentunya setiap hari ia selalu menulis. Tapi, aku singkat saja ceritanya. Entah, akupun tak kuasa menahan kesedihan sahabatku. Bahkan kini aku kucel banget. Tubuhku penuh dengan lekukan lekukan. Dia sering sekali menangis di tahun ini. 2011. Karena cinta. Ya, cinta…
Andai aku jadi manusia, aku pasti pinjamkan pundakku untuknya. Tidak tega sepertinya orang sebaik, sesetia, dan sejujur dia dipermainkan dan diperlakukan seperti itu oleh seorang pria yang dahulu mencintainya. Itulah, jika cinta tidak dijaga, tidak dikendalikan.
Aku pernah mengintip tulisan dari majikan sahabatku tentang seseorang…mau tau nggak??
Nih…aku tuliskan..tapi ssssttt…ini rahasia lho yaa…takut soalnya. Dia itu perempuan yang misterius banget. Nggak pernah yang namanya pacaran lho. Tapi nggak tau kenapa kok dia bisa nulis kayak gitu di sahabatku.

Padamu yang menggenggam hatiku…
Kusampaikan kata-kata ini dengan sederhana. Karena aku tau, akan sangat sulit bagimu memahami kata-kataku yang kadang menjadi sajak. Meretakkanmu sebelum kau mengerti apa yang terkandung di dalamnya. Kusampaikan kata-kata ini dengan sederhana, seperti engkau yang kan memahamiku (kuharap) dengan sederhana pula
Kau tau, bahwa aku lahir dalam keluarga yang bagiku sangat sempurna. Orang tua yang selalu memperhatikanku. Aku tak kurang perhatian dan kasih sayang. Semuanya Alhamdulillah ada untukku. Aku juga tak kurang dalam hal materi, hampir semua yang kumimpikan tercapai. Banyak yang menuntunku, sejak kecil, umi dan abi selalu mengajariku bagaimana mencintaiNYA. Melaksanakan seluruh perintahNYA dan menjauhi semua laranganNYA. Sejak kecil aku dididik untuk berperilaku baik. Berperilaku sopan, dan bermanfaat bagi semua kawan.
Tapi ternyata aku sadar, perhatianmu yang sederhana itulah yang kurasakan lain. sebegitu terus terangnya diriku mengungkapkan semuanya. Tapi, aku tak dapat menyampaikan semua ini. Sederhananya perhatianmu, akan mengalahkan perhatian orang tuaku padaku. Inilah yang kutakutkan, karena perhatian manusia terkadang melalaikan. Dengan bahasa yang sederhana pula, izinkan aku menyimpan semua perhatianmu. Dalam laci yang ada di hatiku. Kuberikan kuncinya untukmu. Dan berikan perhatian itu ketika kau memang benar-benar yang terpilih untukku.

Padamu yang menggenggam hatiku…
Aku tau, aku takkan pernah bisa menggapai kesempurnaan. Aku penuh dengan kekurangan. Pun dirimu. Aku juga tau, aku bukan yang pertama untukmu. Aku juga tak tau apakah aku nantinya akan jadi yang terakhir. Tapi, satu kata dariku, engkau kini telah menggenggam hatiku. Menjadi cahaya dalam setiap sendi jiwaku. Aku tau, kau dan aku, kita jauh dari kesempurnaan. Karena itu, izinkan aku menjaga hatiku dengan sempurna. Untuk orang yang akan menggenggam hatiku dan berjalan denganku menuju kesempurnaan.


Padamu yang menggenggam hatiku…
Mungkin keraguan akan selalu datang. Entah,,,bagaimana harus kutuliskan kata dengan bahasa yang teramat sederhana.  Ini karena aku tak pernah menyerahkan hatiku dengan begitu sederhana.
Keraguan selalu akan membersamai kita. Menjadi batu dalam setiap perjalanan. Atau mungkin ketika kita sama-sama diam, karena kesibukan kita sendiri. Lantas, aku yakin, akan ada yang lain yang akan kita rasakan. Aku tak pernah menuntutmu untuk menghilangkan keraguan itu. Simpanlah  keraguan itu, tuliskan di atas pasir…biar ombak yang kan menghapusnya.

Padamu yang menggenggam hatiku…
Aku memintamu untuk menjaga hatimu. Dan aku akan menjaga hatiku pula. Bukankah kita tidak tau apakah nanti kaulah yang terpilih untukku, ataupun sebaliknya akulah yang terpilih untukmu. Jadi, alangkah lebih baik jika kita saling menjaga. Tidak terlalu bergelut dengan waktu. Aku yakin, tulang rusuk takkan pernah tertukar. Cukup meminta padaNYA, memilihkan yang terbaik untukmu.

Padamu yang menggenggam hatiku…
Aku tidak pernah bergaul dengan hal-hal serumit cinta. Aku tidak pernah menceburkan diriku dan memikirkan semua itu. karena aku ingin, suamikulah, cinta pertama dan terakhirku. Aku tidak ingin menjadikan hubungan ini hubungan yang tidak diridhai. Kau pasti sudah tau, apa yang ingin aku sampaikan.
Jika kau memang yang terpilih untukku, kau kan selalu menjaga hatimu untukku…



Ehm…itu yang mereka berdua tuliskan soal cinta. Mereka semuanya sama. Bermasalah dengan cinta. Tapi memang fitrah sih…seberapa tingginya iman seseorang dia pasti pernah jatuh cinta. Atau sekurang-kurangnya simpatik-lah sama seseorang. tapi cinta yang benar adalah cinta yang kita hadapkan hanya untuk ALLAH. Mencintai seseorang karena ALLAH. Bukan karena nafsu.
Kalau dari pembicaraan yang aku curi dengar dari seorang murabbiyah, kita tidak akan bisa mencari kriteria yang ideal untuk seseorang. karena ideal itu tidak akan pernah dimiliki oleh manusia yang banyak dosa. Tapi yang kita butuhkan sebenarnya adalah seorang pribadi yang terus menerus “mau belajar” untuk menjadi lebih baik lagi dari kemarin. Kesempurnaan tidak akan pernah kita dapatkan kan? Tapi kita bisa menjalani proses menuju kesempurnaan.

Kata Murabbiyah itu juga, seorang laki-laki sholeh jika mencintai seorang akhwat. Dia akan menjaga hatinya. Dia akan mengendalikan perasaannya. Takkan dibiarkan perasaan itu menjadi nafsu yang mengotori keduanya. Dan tetap mereka akan saling menjaga. Satu sama lain. Tidak hanya diam tentu saja, tapi mungkin sesekali bertanya kabar.

Seorang laki-laki yang sholeh, akan berusaha membahagiakan wanita yang akan dinikahinya. Dia akan selalu berusaha mencukupi apapun kebutuhan istrinya. Bahkan dia akan berusaha menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Seorang laki-laki yang sholeh, takkan pernah bermain-main dengan cinta, dia akan setulusnya mencintai meski tau bahwa yang dicintai belum tentu dia miliki. Dia akan selalu menghadirkan nama orang yang dicintainya. Seorang laki-laki yang sholeh, tidak akan pernah mengatakan cinta tanpa sebuah pembuktian. Yaitu pernikahan. Terus kata murabbiyah itu juga, seorang laki-laki yang sholeh juga tidak akan menyia-nyiakan keluarganya. Dia adalah anak yang sangat berbakti pada orang tua, mencintai istrinya, menyayangi anak-anaknya. Hhmm…berarti yang dapat kita simpulkan dari tulisan di atas adalah carilah lelaki yang sholeh, sahabatku. Yakinlah, bahwa dia takkan pernah menyakitimu. Dia akan selalu menjaga hatimu, dan hatinya tentu saja. Sampai suatu saat ALLAH mempertemukan mereka berdua dalam ikatan suci, yaitu pernikahan. Tak perlulah mengumbar-umbar perasaan hingga setan berada di antara angan-angan. Cukup yakin! Pantaskan saja diri kita untuk mendapatkan seorang pendamping terbaik yang akan menemani sisa hidup kita.

Kau tau tidak, kedua sahabat kita di atas itu, sekarang sudah jarang sekali menulis di atas diary. Katanya, kata-katanya sudah hilang. Dan dia sudah tidak mau berbagi. Hhhmm…aku sedih sekali. Ingin sekali mengatakan pada mereka. Masih banyak yang menunggu senyum kalian. Tersenyumlah, jangan patah semangat gara-gara seseorang yang sudah menyakitimu. Justru kamu harus buktikan padanya bahwa kamu adalah sosok yang tegar, sosok yang kuat, yang tidak mudah lemah…
Sudah ya ceritanya. Sudah maghrib…


_Khalifa Rafa Azzahra_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar