Sabtu, 04 Juni 2011

Setetes Tinta Semangat (Bagian Kelima)

Ada yang bilang, buat apa kau selalu banyak menulis. toh, yang kau katakan dalam tulisanmu, jika tidak dibaca orang juga tidak akan mengubah sesuatu. Buat apa banyak menulis, jika apa yang kita tulis kebanyakan adalah keluhan, sekedar curhatan, atau malah pengakuan kelemahan kita.

Teman-teman, saya suka menulis. Kenapa? pastinya itu semua terlintas dalam pikiran kalian. dan tentunya saya juga punya alasan yang cukup logis untuk menjelaskan tentang hal itu. taukah engkau, bahwa apapun yang terekan dalam ingatan itu tidak sepenuhnya dapat kita ingat. ada hal-hal yang akan secepatnya saja menghilang, padahal ia begitu berkesan. atau mungkin itu adalah kejadian yang dapat mengingatkan kita. kejadian yang dapat memperbaiki apa yang telah kita lakukan kini.






kadang saya sempat juga berfikir, buat apa saya menulis. toh, saya juga tidak tau siapa saja yang mengambil manfaat dari tulisan saya. Tapi saya yakin, bahwa apa yang tidak kita ketahui itu sesuatu yang abstrak. jadi kita tidak bisa menjudge apa yang telah kita lakukan itu tidak mempunyai makna, atau tidak ada gunanya. yeach, seringkali saya bicara pada diri saya sendiri bahwa "I am nothing/ I am no one" saya memang bukan siapa-siapa. Tapi saya tidak ingin menjadikan diri saya tidak bermanfaat bagi yang lain. bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lain? Khoirunnaas anfa'uhum linnas.

Inilah yang dapat saya tulis. Tentang ada atau tidak seseorang yang membaca, biarkan itu semua menjadi urusan Tuhan. Tentang apakah ada atau tidak yang memperhatikan, serahkan saja semuanya pada Yang Maha Memperhatikan. Bukankah kita semua hanya mengikuti skenario?

Lagi-lagi, saya selalu diingatkan. Ehm, sedikit bercerita saja ya, tadi sepulang saya mengajar privat, saya lewat jalan palur tepatnya depan karanganyar. Kalian tau apa yang terjadi? kerumunan orang banyak sekali dan itu membuat kemacetan yang begitu panjang. ternyata terjadi kecelakaan. dan korbannya adalah seorang ibu yang tergilas bis. kepalanya pecah, dan katanya isi dalam kepala itu keluar. Innalillahi wainna ilaihi roji'un. lagi-lagi apa yang terjadi di sekitar kita adalah sebuah peringatan. Kullu nafsin dzaa iqotul mauut....

Saya tidak ingin terlalu panjang lebar menulis disini. karena ini waktu maghrib, yang jelas, ada banyak hal dalam hidup ini yang tidak dapat kita ketahui. seperti apa yang saya tulis disini. saya benar-benar tidak mengetahui siapa yang membaca tulisan saya. toh, dibaca atau tidak juga tidak ada pengaruhnya bagi saya. tapi saya tidak ingin hanya diam. kadang saya berpikir, kenapa juga tulisan saya dipublikasikan di atas lembaran blog, bukankah itu malah membuat jati diri saya diketahui. hhmm...itu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang. saya hanya merasa, saya dapat berbagi dengan kalian. entah itu sebuah tulisan, artikel, ataupun catatan perjalanan. yang jelas, semoga ada hikmahnya. walau saya benar-benar tidak tau, apakah ada sepasang mata yang benar-benar membaca.

Ketahuilah, diam itu memang kadang diperlukan. Tapi tidak selamanya diam itu menyelesaikan masalah. kadang diam hanya akan mengundang mudharat. dan perlu sebuah gerakan-gerakan untuk mengubah sesuatu menjadi yang lebih baik lagi. bukankah begitu?

karena itu tidak perlu panjang lebar saya menulis. intinya adalah bergeraklah, berlarilah, sekuat kalian...!!!

karena jalan ini masih panjang. banyak hal yang harus kita ketahui, banyak hal yang masih "rahasia" yang benar-benar sesuatu yang akan "dipersiapkan" olehNYA. tetap semangat.

jadikan setiap hari adalah sarana pembelajaran. karena kita tidak hanya belajar dari buku. tapi belajar dari situasi, belajar dari karakter seseorang, belajar bagaiamana mengendalikan...

Wallahu 'alam

_Khalifa Rafa Azzahra_

1 komentar:

  1. like it ,,, semangat menulis ,,, :) tiada terkenang seorang amnusia kecuali melalui budi dan tulisannya,, :)

    BalasHapus