Kamis, 21 Juli 2011

TANDA BACA (BAGIAN KEDELAPAN)

"TITIK DUA"

"Ada katakata yang hanya bisa dirasa, tak harus tinta menuliskannya, ataupun suara menjelaskan maknanya.
Ada banyak cerita yang takkan habis begitu gerimis tinta terlepas dari setiap mata pena.
Ada juga airmata yang tumpah, bahkan lebih banyak bermuara daripada hujan yang hanya numpang nampang berkeluh kesah, sekedar bertanya mengapa dari sekian harapan tak ada kesempatan tuk lukiskan perasaan.
Adalah Ia, CINTA.
Yang membuatnya mengucap nyata : maukah kau menikah denganku?"

Titik dua adalah sebuah definisi atau penjabaran dari pernyataan yang terucap. Sekedar mengklasifikasi pernyataan atau kalimat, atau mungkin membuat katakata semakin meluas, meraup begitu banyak katakata hikmat.

Bila saja titik dua itu terlihat jelas di depan mata kita. Tentunya tak perlu ada tanda tanya, ataupun titik yang menyudahi beribu kata menanti jawab atau mengakhiri kalimat.

Hanya ingin mempertegas tandatanda sebelumnya. Seyogyanya akan ada titik dua yang menjadi pelengkap dari definisi pernyataan. Atau jika mungkin tanpa tanda kita sudah saling faham, tak perlu kiranya ada titik dua untuk meyakinkannya. Cukup diam, dan meyakinkan diri akan pilihan hati.

Sudahkan kau mendefinisikannya dengan titik dua?


-Khalifa rafa azzahra-
06.50
190711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar