Selasa, 12 Juli 2011

Tanda Baca (Bagian Kelima)

"TITIK"

Inginku tuntaskan titik
Dari setiap petualanganku menjajah setiap tanda tanya sampai lelah
Tanda seru hingga tersedu
mengubah koma memeluk jeda,sampai katapun tak ada yg menarik.

Mengapa?

Aku bukan malaikat
Aku tak punya sayap.
Aku hanya terpikat
Pada setiap cahaya yang hinggap.
Semoga ia tak henti tuk mendekat...

Sebuah titik kini ada di depanku. Sebentar lagi, setelah aku menuliskan beberapa kalimat yang menjadi pemanis petualanganku akan sebuah rimba maya. ya, Sebuih titik kini tersenyum padaku. Di depanku kini sudah ada beribu makna yang menginginkan kehadiranku. Entah, ini adalah titik terakhir, atau malah ini adalah awal untuk menuliskan lagi paragraf yang baru.

Sebuah titik pantasnya kita berikan pada sebuah lembar yang memang harus selesai cerita. karena memang sudah sampai segala kata menepi, lalu berakhir di setiap muara. Aku yakin, kau, aku, dia, mereka, kita pastinya punya lembar demi lembar halaman yang sudah terlampau banyak kita bubuhi titik. sekedar penegas bahwa itu adalah takdir. atau memang karena kita sudah mencapai titik nadir. Kau lebih tau kawan...

Sebuah titik, ada di pelupuk mata. menunggu sebuah jawaban atas ribuan tanda-tanda yang telah aku rasa. sebuah titik kini ada di panku. mungkin satu bulan, dua bulan, tiga bulan, atau satu tahun, aku tak tau bagaimana harus menebus setiap kata-kataku yang hilang arah, pongah, angkuh, sendu, hingga menyakitimu. semoga titik bisa menjadi akhir dan awal untuk batas akhir kenangan dan awal sebuah kebahagiaan.

Jika Al-Maidah ayat 3 adalah ayat terakhir yang ALLAH turunkan untuk kita. aku tak tau akhir dari setiap kataku akan berujung dimana. hey, mungkinkah di hatimu?

sebuah titik di hadapanmu. teruskanlah ia.....


-Khalifa Rafa Azzahra-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar