Selasa, 12 Juli 2011

Tanda Baca (Bagian Keempat)

"TANDA PETIK"

Diakui atau tidak dalam hidup ini pasti ada sesuatu hal yang harus kita tandai dengan tanda petik. sebagai suatu hal yang benar-benar berarti. ataupun bisa juga sebagai suatu kenangan terindah yang tidak  bisa kita lupakan. atau bahkan mungkin sebaliknya, suatu hal yang menyakitkan, yang akan terus membekas dalam ingatan. apapun itu, syukuri saja. adalah sebuah anugerah bukan ketika memori kita masih bisa mengingat suatu hikayat atau riwayat
bahkan aku juga memberikan tanda petik pada episode hidup yang memang berbeda. mau tau? ini dia

kita sepasang halaman tak bernama
tak pernah saling menyapa
tak pernah menyempatkan membaca
terus berusaha mengukir jeda

kita sepasang halaman di buku yang sama
halaman tiga dan sembilan, saling merapat, lalu menjauh, merobek halaman yang membatasi mata kita saling pandang, hingga sama-sama rapuh

kita tak pernah tau, bahwa lembar demi lembar halaman yang tertera pada setiap buku kita
menorehkan luka..........

ini juga salah satunya

Dan malam tak berujung ini selalu menjadi pelarianku atas siang yang melucuti sepi. Mungkin kau bertanya, Bagaimana mungkin aku punya mata? Hati-ku pun sudah mati rasa. Kau lihat! Genangan air mata di blok-blok samping rumahku pun tak mampu menggerakkan hatiku tuk menolongnya.
Lantas, kau membisu. Beserta dugaanmu sendiri tentangku.

Lorong ini sunyi,bukan? Berjalanlah, temukan alamatmu sendiri! Serumu
Aku tak peduli. Sungguh...walau kau tinggalkan aku pada ruang kedap suara yang tak mungkin ijinkanku jelaskan semua.
Ini apa? Tanyamu
Sudah cukup bukti, kau tak punya peduli!! Kenapa tak kau buang saja gelang kakimu itu, yang selalu menghentikanmu melangkah barang setapak!

Apa? Kenapa aku harus melepaskan gelang kakiku? Dia tau tempat yang aman bagiku. Dan aku suka, mengerti kau!
Sudah cukup terderai air mata
Sudah cukup pula tergerus setiap asa
Pada dudukan yang lanyau
Semesta membaringkan suara-suara sengau
Menyadap hatif yang tak henti bercerabih
Merantai fiktif dari bibir seloroh lirih
Sudah cukup jiwa-jiwa yang tertolak
Menyentuh hati setapak
Kerindangan tak dapat tertebak
Kobaran amarah tak dapat terlacak
Kini sampailah pada senja jingga
Tempat sandiwara menggayung maya

tidak semua peristiwa harus kita bubuhi tanda petik. sesekali saja. karena itulah sisi yang paling menarik dalam hidup. aku punya beberapa yang aku bubuhi tanda petik. Bagaimana denganmu?

_Khalifa Rafa Azzahra_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar