Selasa, 18 Oktober 2011

Kepada yang menamai hari

Kepada pagi yang berjingkat dari mimpi
ijinkan aku melihat mentari
sekali lagi
menatap raut muka mentari kusut, ditiduri kalut
malam yang beranjak masih menyisakan jejak
sepenggal episode enggan tinggal
aku masih merangkai harapan, mungkin kelak
akan ada yang tinggal
hingga kekal mengecup landai kesetiaan


Kepada siang yang memusnahkan bayangan
ijinkan aku mengenyahkan kenangan
sebagaimana senja yang mengikis habis bayangan
ajari aku menerka, apa lagi yang kan tiada
selepas mentari menuntaskan titahnya
ijinkan peluh ini luruh, menuai bening keikhlasan pada buluhbuluh penghambaan


Kepada malam yang mengendap dalam gelap
ijinkan aku mengeja patah demi patah ratap hari
sebenarbenar kata tak sudi ku mengiba, mengadukan kata lelah lewat putus asa
tapi entah, ada yang pelan merambat
lalu dingin melumat semangat
ada yang diam lagi lirih menyisakan perih
aku tersedu, ruparupanya demam enggan berlalu
aku menggumam, malammalamku dipenuhi igauan kelam
sakit


_Khalifa Rafa Azzahra_
The spirit of java, 18102011, 21.57











Tidak ada komentar:

Posting Komentar