Selasa, 09 Juni 2015

#30HariMenulis H10 - Curhatan Emak-Emak

#30HariMenulis H10 - Curhatan Emak-Emak


Tema hari ini adalah bebas. Berarti saya bebas menulis apa aja. hehe, yang penting menulis.

Saya pengen curhat nih, betewe terkadang saya merasa bosan sekali dengan rutinitas yang saya lakukan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bagaimana tidak bosen, hampir sama terus setiap hari. Bangun tidur, belanja, masak, beres-beres, nyiapin buat anak, terus berangkat kerja. Dan sepertinya saya sudah sampai pada titik puncak kebosanan saya untuk urusan kerjaan. Saya tidak bisa menemukan passion saya disini. Sepertinya tahun ini adalah tahunnya saya berpindah dan segera move on dari pekerjaan saya ini.

Saya lulusan IPB yang notabene adlaah perguruan tinggi yang sangat menjunjung tinggi akan penghijauan dan lahan hijau, sedangkan saya disini berkerja di perusahaan property yang notabene adalah selalu menghabiskan lahan hijau untuk dibuat perumahan dan lingkungan untuk manusia. Terkadang saya berpikir ini tidak sesuai dengan idealisme saya, dan saya juga sudah menyadari dari awal pertama saya masuk di kerjaan saya ini. Berbagai perasaan berkecamuk dalam hati saya. Saya sempat berpikir apa yang saya kerjakan disini tidak akan berkah karena banyak sekali yang menyimpang disini. Tapi nyatanya saya bisa bertahan sampai 2 tahun ini. Saya ingin sekali bergerak, memperbaiki karir yang saya jalani. Inginnya saya menjadi dosen. Sampai-sampai sudah beberapa kali saya mengikuti tes dan akhirnya gagal.

Bosan memang selalu mengecap kegagalan. tapi saya tidak akan menyerah sampai saya bisa menjadi dosen. Pekerjaan saya disini seperti tidak dihargai sama sekali. Banyak sekali yang saya rasakan dan tidak sesuai dengan hati kecil saya. Bos saya yang baru saja membeli tanah berhektar-hektar milik petani di sebuah lahan hijau. Ahh..tak taukah mereka dampak dari pembangunan pembangunan itu?

Seandainya saja kita bisa memilih, Ah seandainya saja aku punya kuasa untuk menolak, untuk punya pilihan lain. Sayangnya aku tak punya pilihan. Karena itulah aku mencoba untuk bertahan. tetap bekerja meskipun tidak sesuai dengan hatiku. Dan wajar saja kalau posisiku juga masih sama seperti pertama kali masuk. Huft, menyedihkan memang.

Ada lagi hal yang membuatku cemas, apa lagi kalau tidak tentang masa depan. Terkadang aku benar-benar tidak tau kemana target tujuan hidupku. Semuanya masih belum jelas, padahal waktu terus saja berjalan. Waktu sepertinya akan semakin menggilas kita. Aku sering mengajak ngobrol suamiku tentang masa depan. Tapi jawabannya selalu sama. nihil. Tak bisa aku membicarakan mimpi-mimpiku dengannya. Padahal aku punya sejuta mimpi untuk bisa kuraih.

Aku suka menulis. Aku suka saat-saat dimana aku hanya sendiri, dengan kata-kata, dengan mimpi-mimpiku. dengan semua pencapaian-pencapaianku. Aku ingin sekali menunjukkan kepada semuanya bahwa aku bukan seorang wanita yang lemah, aku sangat kuat. bahkan kuat sekali. Tapi nyatanya aku lelah menghadapi semua rutinitas dan kehidupanku sendiri. Aku butuh waktu untuk rehat dan beristirahat mengisi semua kekuatanku. Aku sering lelah sendiri ketika harus berangkat dan pulang kerja. Dengan kondisiku saat ini yang sedang berbadan dua, dan harus naik motor sampai 1 jam karena jarak dari rumah menuju kantor adalah 18km. Bayangkan saja bagaimana lelahnya...


Belum lagi waktu pulang yang sangat malam menurutku. aku kehilangan banyak waktuku bersama dengan Adha, anak lelakiku. Sedih memang, tapi beginilah hidup. Entah apa yang kucari. Uangkah? sedangkan terkadang uangpun enggan berada di tangan. Sulit sekali bagi kami untuk menabung. Pengeluaran yang begitu besar terkadang begitu menyiksa. Huft, sekali lagi aku berpikir, bagaimana nanti untuk pendidikan anakku?

Memang kita tidak bisa memprediksi masa depan. Akan jadi apakah kita. Akan seperti apakah kita. Mampukah kita menatap masa depan. Apakah kita akan sukses. Pertanyaan pertanyaan ini seperti momok yang menakutkan dan sulit sekali untuk dijawab. Hanya KepadaNyalah kita kembali...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar